hynnparker
pertanyaan yang bagus. mari kita pahami, idealnya kita harus pakai metodologi.
sederhananya kita harus cek segala kemungkinan entry point (attack surface). dan perlu dipahami juga, pengetahuan tester akan sistem yang diuji dan pengalaman juga sangat berpengaruh.
sehingga ketika kita nihil menemukan celah. Ada dua kemungkinan kita kurang jago (entah kurang teliti, tidak paham cara kerja teknologi tertentu, tidak paham fungsi aplikasi, dll) atau memang gak ada celahnya.
Itu adalah hal yang wajar, maka dari itu biasanya dalam project pentest setidaknya melibatkan 2 orang tester. Supaya bisa meminimalisir gap skill.
security adalah proses sekalipun sudah punya teknologi firewall, anti virus, in depth defense bukan berarti pasti aman.
saran saya yang biasanya saya lakukan adalah pahami fungsi sistem yang akan kita test dan cari celah yang berhubungan dengan business logicnya. Karena pada umumnya celah business logic ini hampir tidak terdeteksi oleh firewall karena payload yang digunakan tidak ada signaturenya dalam database firewall atau teknologi keamanan yang dipakai.
Terima Kasih,
Semoga bermanfaat.